- Back to Home »
- Kasus Pertama
Posted by : Queen Falin
Sunday, May 15, 2016
Sebanyak 64 calon penumpang pesawat di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) tertipu perusahaan jasa travel online. Upaya mereka untuk pulang ke kampung halaman saat libur Natal dan tahun baru 2016 urung terlaksana.
Situasi tersebut baru mereka sadari Kamis (24/12), sekira pukul 22.30
WIB. Para korban yang merupakan satu rombongan itu mulai gaduh dan
saling menyalahkan di Terminal I, Soetta.
Salah seorang korban bernama Asril mengatakan kepada polisi bahwa
mereka adalah rombongan peserta seminar di Bandung. Usai ikut seminar,
mereka hendak pulang ke kampung masing-masing dengan memesan tiket
pesawat via Travel Afarah. Pemesanan dilakukan lewat fasilitas
Blackberry Messanger (BBM).
"Kami memesan tiket pada seseorang yang mengaku dari Travel Arafah
via BBM, uang sudah ditransfer, tapi saat kita ke Bandara orangnya malah
tidak datang. Kita sudah dihubungi pihak Travel, tapi nomor ponselnya
tidak aktif," ungkapnya, Jumat (25/12/2015).
Humas Polresta Soetta AKP E Sutrisna menjelaskan, Tiket yang dipesan Samsiah terdiri dari 57 tiket tujuan
Makassar, 3 tiket ke Jayapura, dan 4 tiket ke Kendari. Seluruh tiket sudah
dilunasi melalui ATM saat di Bandung. Hanya saja, mereka tak
mendapatkan kejelasan penerbangan hingga pukul 19.00 WIB.
"Dari sana mereka mulai resah, sehingga perwakilan rombongan Samsiah,
Asril, dan Aryandi mendatangi Polres Bandara. Mereka hanya menyampaikan
apa yang terjadi. Namun, belum membuat laporan resmi," ujar Sutrisna.
Atas kejadian ini, rombongan tersebut terlebih dahulu akan bermalam
di salah satu rumah anggota rombongan, di daerah Kutabumi Elok,
Kabupaten Tangerang.
"Meski puluhan korban tersebut tidak membuat laporan resmi, Kapolres
Bandara Soekanro Hatta AKBP Roycke Harry Langie memerintahkan Kasat
Reskrim untuk melidik intensif kasus penipuan tiket online tersebut.
Sebab sudah merugikan dan meresahkan masyarakat," kata Sutrisna.
Kerugian atas tindakan penipuan tersebut ditaksir mencapai Rp30 juta.
Kepolisian pun menghimbau agar warga atau calon penumpang lebih
berhati-hati atas pemesanan tiket melalui online.